Sunday, July 2, 2017

Sistem Energi Saat Latihan Olahraga

Arif Teguh Santoso, S.Or
SISTEM ENERGI
Setiap melakukan olahraga selalu memerlukan energi untuk melakukan aktivitas fisik. Sukadiyanto dan Muluk (2011: 35) menyatakan setiap jenis aktivitas fisik, terutama dalam olahraga selalu menuntut penggunaan dan pengeluaran energi untuk kerja sehingga diperlukan ketersediaan energi secara khusus yang disimpan didalam otot. Ambarukmi, dkk (2007: 6) menyatakan untuk bergerak tubuh manusia memerlukan energi yang dihasilkan melalui sebuah sistem energi, meliputi: sistem aerobik dan sistem anaerobik.
Tabel 2.2. Sistem Energi
Sistem Energi
Lama (DT)
Sumber Energi
Observ
Anaer. Alaktik
1-4
ATP
-
Anaer. Alaktik
4-20
ATP, PC
-
Anaer. Alaktik + Anaer. Laktik
20-45
ATP, PC, Glukosa
Terbentuk asam laktat
Anaer. Laktik
45-120
Glikogen
Asam laktat berkurang
Aerobik
120 >
Glikogen, Lemak
Pemakaian lemak semakin meningkat
(Sumber: Ambarukmi, dkk, 2007: 7).


1.        Sistem Aerobik
Sistem aerobik  merupakan  reaksi kimiawi yang memerlukan adanya bantuan oksigen. Sistem energi aerobik yaitu proses untuk menghasilkan energi dengan memerlukan oksigen, bahan baku berupa glukosa dan glikogen melalui glikolisis aerobik, selain itu untuk aktivitas yang lebih lama diperlukan sumber energi lemak dan protein (Ambarukmi, dkk 2007: 7). Selaras dengan pendapat tersebut ( Sukadiyanto dan Muluk, (2011: 39) menyatakan sistem aerobik berarti ada bantuan oksigen, sehingga metabolisme aerobik adalah menyangkut serentetan reaksi kimiawi yang memerlukan bantuan adanya oksigen. Setelah proses pemenuhan energi berlangsung selama kira-kira 120 detik, maka asam laktat sudah tidak dapat diresintesis menjadi sumber energi. Untuk itu, diperlukan oksigen (O2) untuk membantu proses resistensi asam laktat mejadi sumber energi kembali. Oksigen (O2) diperoleh melalui sistem pernafasan, yakni dengan menghirup udara. Oksigen yang masuk melalui sistem pernafasan digunakan untuk membantu pemecahan senyawa glikogen dan karbohidrat. Dengan adanya oksigen, maka pemecahan glikogen secara penuh menjadi karbondioksida (CO2 dan air (H2O) yang akan menghasilkan ATP.
Menurut Sukadiyanto dan Muluk (2011: 40) Ciri-ciri aerobik adalah sebagai berikut:
a)        Intensitas kerja sedang
b)        Lama kerja lebih dari 3 menit
c)        Irama gerak (kerja) lancer dan terus-menerus.(kontinyu)
d)       Selama aktivitas menghasilkan karbondioksida dan air (CO2 + H2O).

2.      Sistem Anaerobik
Sistem anaerobik merupakan reaksi kimiawi yang tidak memerlukan adanya bantuan oksigen. Sukadiyanto dan Muluk (2011: 37) menyatakan “sistem anaerobik adalah serentan reaksi kimiawi yang tidak memerlukan adanya oksigen”. Dalam sistem metabolisme energi anaerobik dibedakan menjadi dua sistem, yaitu (1) aerobik alaktik dan (2) anaerobik laktik. Hal serupa juga dikemukakan Ambarukmi, dkk (2007: 7) menyatakan sistem energi anaerobik yakni proses untuk menghasilkan energi tanpa adanya oksigen, sistem ini dibedakan menjadi dua yakni: sistem anaerobik alaktik dan sistem anaerobik laktik.

Sistem anaerobik alaktik adalah sistem ATP-PC dan sistem aerobik laktik adalah sistem glikolisis (asam laktat). Dalam proses pemenuhan kebutuhan energi, sistem anaerobik alaktik tidak menghasilkan asam laktat, sebaliknya sistem energi anaerobik laktik dalam prosesnya menghasilkan asam laktat. Kedua sistem energi anaerobik tersebut sama-sama tidak memerlukan bantuan oksigen selama dalam proses pemenuhan energi (Sukadiyanto dan Muluk, 2011: 37). Ambarukmi, dkk (2007: 7) menyatakan sistem anaerobik alaktik merupakan sumber energi yang diperoleh dari pemecahan ATP dan PC yang tersedia dalam tubuh tanpa menimbulkan terbentuknya asam laktat. Proses pembentukan energi sangat cepat, namun hanya mampu menyediakan energi sangat sedikit untuk aktivitas sangat singkat. Sedangkan sistem anaerobik laktik yaitu sumber energi diperoleh melalui pemecahan glukosa darah dan glikogen otot lewat glikolisis anaerobik. Sistem ini selain menghasilkan energi juga menimbulkan terbentuknya asam laktat. Proses pembentukan energi berjalan cepat, digunakan untuk aktivitas singkat.

No comments:

Prinsip Bela Diri Pencak Silat

  Oleh : Arif Teguh Santoso   Be l a diri seni pencak silat merupakan sarana pendidikan rohani dan jasmani un t uk   membentuk sosok hidup /...