Oleh : Arif Teguh Santoso
1.
Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran
jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan dan bisa melakukan aktivitas dikeesokan hari secara
maksimal. Giriwoyo (2012:49) menyatakan kebugaran jasmani adalah derajat sehat
dinamis yang mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa
terjadi kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu pulih kembali sebelum
datang tugas yang sama pada keesokan harinya. Berkaitan juga dengan pengertian
kebugaran jasmani Nugroho (2010:5) mengemukakan bahwa kebugaran jasmani adalah
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaanya sehari-hari tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu luang serta untuk keperluan mendadak.
2.
Komponen-komponen Kebugaran Jasmani
Untuk mencapai kondisi fisik yang bugar dan
sehat maka ada sepuluh komponen yang harus diperhatikan. Nala (1998:7)
menyatakan “kesepuluh komponen kesegaran jasmani (physical fitness)”, yaitu: (a) Daya tahan kardiovaskular (kardiovascular endurance), (b) Daya
tahan otot (muscular endurance), (c)
Kekuatan otot (muscle strength), (d)
Kelentukan (flexibility), (e)
Komposisi tubuh (body composition,
berat badan tanpa lemak), (f) Kecepatan gerak (speed movement), (g) Kelincahan (agility), (h) Keseimbangan (balance),
(i) Kecepatan reaksi (reaction time),
(j) Koordinasi (coordination).
a.
Daya Tahan Kardiovaskular
Daya
tahan kardiorespirasi mencakup kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah
dalam menyuplai oksigen untuk otot-otot yang bekerja dalam waktu yang lama.
Sumintarsih (2007:28-29) menyatakan daya tahan kardiorespirasi menggambarkan
kemampuan dan kesanggupan melakukan kerja dalam keadaan aerobik, artinya
kemampuan dan kesanggupan sistem peredaran darah pernafasan, mengambil dan
mengadakan penyediaan oksigen yang dibutuhkan. Selaras dengan pendapat tersebut
di atas Nurhasan (2005:3) menyatakan daya tahan kardiovaskular adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara kontinyu dalam waktu yang
relatif lama dengan intensitas sub maksimal.
b.
Daya Tahan Otot
Seseorang
yang memiliki daya tahan otot yang baik, mampu melakukan kerja berulang-ulang
dengan beban yang relatif kecil tetapi kontinyu dan tidak mengalami kelelahan
yang berarti. Menurut Nala (1998:8) “daya tahan otot yaitu kemampuan otot
skeletal untuk melakukan kontraksi atau gerakan berulang-ulang dalam jangka
waktu yang lama dengan beban tertentu”. Irianto (2004:4) menyatakan daya tahan
otot adalah kemampuan otot melakukan serangkaian kerja dalam waktu yang lama. Kemampuan otot tergantung
pada tingkat keterlatihan otot untuk digunakan, semakin sering otot atau
sekelompok otot digunakan maka semakin sering otot berkontraksi. Nurhasan
(2005:3) menyatakan daya tahan otot adalah kemampuan sekelompok otot dalam melakukan
kontraksi secara kontinyu dalam waktu yang relatif lama dengan beban sub
maksimal.
c.
Kekuatan Otot
Kekuatan
adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal. Nurhasan
(2005:3) menyatakan kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan
beban secara maksimal. Jadi kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk sekali
bekerja melawan beban maksimal.
d.
KelentukanFleksibilitas adalah kemampuan gerak maksimal
suatu persendian. Kemampuan gerak sendi akan meningkat bila sendi dan otot
sering dilatih, kemampuan ini meliputi otot, otot kerangka tubuh, dan sendi (Sumintarsih,
2007:29). Menurut Nala (1998:9) “kelentukan (flexibility) merupakan kesanggupan tubuh atau anggota gerak tubuh
untuk melakukan gerakan pada sebuah atau beberapa sendi seluas-luasnya.
Biasanya dikaitkan dengan gerakan otot skeletal yang besar dan kemampuan
kinerjanya”.
e.
Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah presentase berat tubuh
berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak. Irianto (2004:4) menyatakan
komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh
tanpa lemak yang dinyatakan dalam presentase lemak tubuh. Selaras dengan pendapat
tersebut Sumintarsih (2007:29) menambahkan komposisi tubuh berhubungan dengan
pendistribusian otot dan lemak di
seluruh tubuh.
f.
Kecepatan GerakKecepatan gerak adalah kemampuan melakukan
aktivitas secara berulang ulang dan dalam waktu yang singkat. Menurut Nala
(1998:8) “kecepatan merupakan kemampuan untuk mengerjakan suatu aktivitas
berulang yang sama serta berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”.
Sukadiyanto dan Muluk (2011:118) menyatakan kecepatan gerak merupakan kemampuan
seseorang melakukan gerak atau serangkaian gerak dalam waktu secepat mungkin. Selaras
dengan pendapat tersebut Ambarukmi dkk (2007:43) menyatakan “kecepatan adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menggabungkan suatu gerak pada sebuah sendi atau
gerak tubuh secara menyeluruh.
g.
Kelincahan
Menurut Nala (1998:9) “kelincahan merupakan
kemampuan tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan
yang tinggi”. Sejalan dengan pendapat tersebut Sajoto (1988:56) menyatakan
kelincahan merupakan kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat, selagi
tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
h.
Keseimbangan
Nala (1998:10) menyatakan “keseimbangan
merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi
tubuh, sehingga tubuh tetap stabil terkendali”. Sejalan dengan pendapat di atas
Sajoto (1988:54) menyatakan keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan posisi, dalam bermacam-macam gerakan.
i.
Kecepatan ReaksiMenurut Nala (1998:10) “kecepatan reaksi
adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk bereaksi secepat mungkin ketika
ada rangsangan yang diterima oleh reseptor somatik, kinestetik, atau vestibular”.
Sajoto (1988:54) menyatakan kecepatan merupakan kemampuan untuk menempuh jarak
tertentu, terutama jarak pendek, dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan
dipengaruhi oleh waktu reaksi, yaitu waktu mulai mendengar aba-aba sampai gerak
pertama dilakukan, maupun waktu gerak, yaitu waktu yang dipakai untuk menempuh
jarak. Waktu reaksi tergantung pada proses rangsang syaraf pendengaran dan
syaraf perintah.
j.
Koordinasi
Menurut Sukadiyanto dan Muluk (2011:149) “koordinasi
merupakan ketepatan dan gerak yang ekonomis, dengan demikian koordinasi
merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang dan persendian
dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efisien”. Nala (1998:10)
menyatakan “koordinasi merupakan kemampuan tubuh untuk mengintegrasikan
berbagai gerakan yang berbeda menjadi gerakan tunggal yang harmonis dan efektif”.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran
Jasmani
Selain
komponen kebugaran jasmani tersebut juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi
peningkatan kebugaran jasmani. Irianto (2004:7-10) menyatakan ada beberapa hal
yang menunjang kebugaran jasmani, yaitu:
(a). Makan,
untuk mempertahankan hidup manusia memerlukan makan yang cukup, baik kualitas
maupun kuantitas, yakni memenuhi syarat makanan sehat berimbang, cukup energi,
nutrisi dan gizi bermanfaat untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik, (b).
Istirahat, tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, dan sel yang memiliki
kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu bekerja terus-menerus
sepanjang waktu tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator
keterbatasan fungsi tubuh manusia. Untuk itu istirahat sangat diperlukan agar
tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery
(pemulihan) sehingga dapat melakukan kerja dan aktivitas sehari-hari dengan
nyaman, (c). Berolahraga, merupakan salah satu alternatif yang paling efektif
dan aman untuk memperoleh kebugaran jasmani karena memiliki banyak manfaat,
antara lain manfaat jasmani (meningkatkan kebugaran jasmani), manfaat psikis
yaitu lebih tahan terhadap stres dan lebih mampu untuk berkonsentrasi, dan
manfaat sosial dapat menambah rasa percaya diri, sarana interaksi dan
bersosialisasi. Adapun manfaat lain dari latihan kebugaran jasmani adalah
penambahan kekuatan dan daya tahan mampu membantu dalam melaksanakan tugas
sehari-hari karena tidak lekas lelah, latihan mampu membantu memelihara
kesehatan jantung dan pembuluh darah, gerak yang baik dan bermanfaat bagi tubuh
manusia.
Hal serupa
Tes Kesegaran Jasmani https://santosoatsportscience.blogspot.com/2021/04/tes-kesegaran-jasmani.htmlSistem Energi Saat Latihan Olahraga https://santosoatsportscience.blogspot.com/2017/07/sistem-energi-saat-latihan-olahraga.html
Olahraga untuk Performa Atlet https://santosoatsportscience.blogspot.com/2017/07/olahraga-untuk-performa-atlet.html
Prinsip Latihan Dalam Olahraga https://santosoatsportscience.blogspot.com/2021/04/makalah-prinsip-latihan-dalam-olahraga.html
2 comments:
AGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
Pasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
Sabung ayam
sbobet online
casino online
tembak ikan
daftar bisa langsung ke:
LINE : agens1288
WhatsApp : 085222555128
Oke.
Post a Comment