Arif Teguh Santoso, S.Or
Performa atlet
merupakan salah satu penentu kemenangan pada sebuah pertandingan. Performa
atlet pada sebuah pertandingan berhubungan dengan berbagai hal, yaitu kemampuan
yang dimiliki, psikologi atlet saat bertanding, kebugaran jasmani atlet,
latihan yang dilaksanakan sebelum pertandingan dan didukung oleh asupan
karbohidrat selama pertandingan serta status hidrasi (Armina Immawati, 2011:
1).
Kebugaran jasmani
sangat diperlukan oleh atlet agar dapat menjaga performanya selama menjadi
atlet. Kebugaran jasmani dapat menunjang penguasaan teknik, taktik, dan
kematangan mental bertanding. Setiap cabang olahraga menuntut kebugaran jasmani
yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya. Selain itu kebugaran jasmani
juga mempunyai dasar fisiologis yang berbeda satu sama lain, tidak semua cabang
olahraga menuntut komponen-komponen kebugaran yang sama (Pranatahadi, 2008:
51).
Kebugaran jasmani merupakan kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap pembebasan fisik yang diberikan
tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan
yang berarti maksudnya adalah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau
aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang bersifat mendadak.
Kebugaran jasmani dapat diperoleh dengan cara latihan. Djoko Pekik
Irianto, dkk (2009: 1), menyatakan bahwa latihan merupakan langkah
penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khususnya prinsip-prinsip
pendidikan, secara teratur dan terencana sehingga mempertinggi kemampuan dan
kesiapan olahragawan. Latihan juga merupakan suatu program pengembangan atlet
untuk bertanding, berupa peningkatan keterampilan dan kapasitas energi.
Untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal maka diperlukan proses yang
sistematis untuk meningkatkan kebugaran atlet sesuai dengan cabang olahraga
yang dipilih.
Latihan pada dasarnya
adalah pemberian beban pada tubuh sehingga menimbulkan tanggapan tubuh berupa
respon dan adaptasi. Respon merupakan tanggapan langsung tubuh saat proses
latihan yang bersifat sementara, meliputi dada berdebar, detak jantung
meningkat, frekuensi nafas meningkat, suhu tubuh meningkat, keringat bertambah
banyak, terasa mual dan sesak nafas. Sedangkan adaptasi merupakan tanggapan
tubuh terhadap pembebanan latihan yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan
bersifat relative permanen, meliputi: adaptasi morfologis, fisiologis-biokemis,
dan psikologis (Djoko Pekik Irianto, dkk, 2009: 6). Pernyataan ahli tersebut
dapa ditarik kesimpulan bahwa dalam proses berlatih melatih diperlukan berbagai
pengetahuan pendukung agar latihan dapat berhasil sesuai dengan yang
diharapkan. Pengetahuan pendukung tersebut seperti pengetahuan tentang anatomi,
fisiologi, biomekanik, pengukuran, psikologi, ilmu gizi, dan sebagainya.
Keberhasilan dalam proses latihan sangat tergantung dari kualitas latihan yang
dilaksanakan, karena proses latihan merupakan perpaduan kegiatan dari berbagai
factor pendukung. Kualitas latihan terutama ditentukan oleh keadaan dan
kemampuan pelatih serta olahragawan. Keduanya harus memiliki kemampuan,
kemauan, dan komitmen yang tinggi untuk memperoleh hasil yang terbaik. Pada
atlet harus mempunyai kesiapan seperti factor fisik, teknik, taktik, psikis,
dan sosiologi. Sedangkan pada pelatih harus mempunyai kesiapan seperti
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi dari proses berlatih dan
melatih (Sukadiyanto dan Dangsina Muluk, 2011: 3).
1.
Sasaran
Latihan
Latihan
mempunyai sasaran yang diperlukan sebagai pedoman dan arah yang diacu oleh
pelatih maupun atlet dalam menjalankan program latihan. Diantaranya menurut Djoko
Pekik Irianto, dkk ( 2009: 2), yaitu:
a. Perkembangan
Fisik Multilateral
Atlet memerlukan
pengembangan fisik secara menyeluruh (multilateral) berupa kebugaran sebagai
dasar pengembangan aspek lainnya yang diperlukan untuk mendukung prestasinya.
b. Perkembangan
Fisik Khusus Cabang Olahraga
Setiap atlet memerlukan
persiapan fisik khusus sesuai cabang olahraganya, misalnya pemain voli
memerlukan power otot tungkai yang baik, dan pesenam memerlukan kelentukan yang
sempurna.
c. Faktor
Teknik
d. Kemampuan
biomotor seorang atlet dikembangkan berdasarkan kebutuhan teknik cabang
olahraga tertentu untuk meningkatkan efesiensi gerakan.
e. Faktor
Taktik
Siasat memenangkan
pertandingan merupakan bagian dari tujuan latihan dengan mempertimbangkan
kemampuan kawan, kekuatan dan kelemahan lawan serta kondisi lingkungan.
f. Aspek
Psikologis
Kematangan psikologis
diperlukan untuk mendukung prestasi atlet. Latihan psikologis bertujuan
meningkatkan disiplin, semangat, daya juang, kepercayaan diri dan keberanian.
g. Faktor
Kesehatan
Kesehatan merupakan
bekal yang perlu dimiliki seorang atlet, sehingga perlu pemeriksaan secara
teratur dan perlakuan (treatment)
untuk mempertahankannya.
h. Pencegahan
Cedera
Cedera merupakan
peristiwa yang paling ditakuti oleh atlet, untuk itu perlu upaya pencegahan
melalui peningkatan kelentukan sendi, kelenturan, dan kekuatan otot.
Upaya menyiapkan atlet
yang mempunyai performa prima diperlukan system pembinaan dalam waktu lama yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Salah satu model pembinaan yang
dapat dilakukan antara lain meliputi: kegiatan rekreatif, keterampilan tingkat
dasar, keterampilan tingkat menengah dan keterampilan tingkat tinggi. Djoko
Pekik Irianto, dkk (2009: 5), menyatakan bahwa pembinaan atlet menuju puncak
prestasi dilakukan berdasarkan piramida pembinaan prestasi olahraga terdiri
atas 3 tahapan, yaitu pemasalan, pembibitan, dan prestasi.
Hal serupa
- Tes Kesegaran Jasmani https://santosoatsportscience.blogspot.com/2021/04/tes-kesegaran-jasmani.html
- Olahraga untuk Performa Atlet https://santosoatsportscience.blogspot.com/2017/07/olahraga-untuk-performa-atlet.html
- Prinsip Latihan Dalam Olahraga https://santosoatsportscience.blogspot.com/2021/04/makalah-prinsip-latihan-dalam-olahraga.html
- Sistem Energi Saat Latihan Olahraga https://santosoatsportscience.blogspot.com/2017/07/sistem-energi-saat-latihan-olahraga.html
No comments:
Post a Comment